Fungsi dan Proses Administrasi dan Manajemen Pendidikan
Ada beberapa istilah yang sering disamakan dengan istilah
administrasi pendidikan, misalnya manajemen pendidikan, administrasi sekolah,
dan supervisi pendidikan. Dalam penggunaannya secara umum, administrasi sering
diartikan sama dengan manajemen, administrator sama dengan manajer.[1]
Hal ini disebabkan oleh banyaknya kesamaan fungsi dan proses administrasi dan
manajemen pendidikan.
Fungsi
administrasi dan manajemen pendidikan
Setiap administrasi berjalan di dalam rangkaian proses-proses
tertentu. Adapun proses administrasi pendidikan itu meliputi fungsi-fungsi
perencanaan, organisasi, koordinasi, komunikasi, supervisi kepengawasan pembiayaan
dan evaluasi. Semua fungsi tersebut satu sama lain bertalian sangat erat.[2]
1.
Perencanaan
(planning)
Proses perencanaan pada umumnya menyangkut peramalan dan
pengambilan keputusan. Semakin lengkap data yang diperoleh dan digunakan, dan
semakin tepat penafsiran terhadap data tersebut, semakin besar peluang bagi
ketepatan ramalan kita.[3]
Setiap program ataupun konsepsi memerlukan perencanaan terlebih
dahulu sebelum dilaksanakan. Perencanaan adalah suatu cara menghampiri
masalah-masalah. Dalam penghampiran masalah itu si perencana berbuat merumuskan
apa saja yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.[4]
Tanpa perencanaan yang matang, kita tidak dapat mengharapkan
kegiatan yang akan kita laksanakan akan berjalan lancer serta mencapai tujuan.
Perencanaan merupakan suatu langkah persiapan dalam suatu pelaksanaan suatu
pekerjaan untuk mencapai tujuan tertentu. Proses penyusunan rencana yanmg harus
diperhatikan adalah menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam mencapai
tujuan, yaitu dengan mengumpulkan data, mencatat, dan menganalisis data serta merumuskan
keputusan.[5]
Jadi, perencanaan (planning) sebagai suatu fungsi administrasi
pendidikan dapat disimpulkan sebagai berikut:
Perencanaan (planning) adalah aktivitas memikirkan dan memilih
rangkaian tindakan-tindakan yang tertuju pada tercapainya maksud-maksud dan
tujuan pendidikan.[6]
2.
Pengorganisasian
(organizing)
Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk
hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan
usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.[7]
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa fungsi pengorganisasian merupakan fungsi
perencanaan. Dalam perencanaan dilakukan pengelompokkan bidan-bidang kerja
dalam ruang lingkup kegiatan tertentu. Pengelompokan bidang kerja ini harus
dapat menciptakan hubungan kerja yang jelas agar antara satu bidang dengan
bidang lainnya serta masing-masing bidang tersebut saling melengkapi sehingga
tidak terjadi tumpang tindih dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai.[8]
Dengan demikian organisasi sebagai salah satu fungsi administrasi
pendidikan dapat disimpulkan sebagai berikut:
Organisasi ialah aktivitas-aktivitas menyusun dan membentuk
hubungan-hubungan sehingga terwujudlah kesatuan usaha dalam mencapai
maksud-maksud dan tujuan pendidikan.[9]
3.
Pengoordinasian
(coordinating)
Adanya bermacam-macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh banyak
orang, memerlukan adanya koordinasi dari seorang pemimpin. Adanya koordinasi
yang baik dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak
sehat dan atau kesimpang siuran dalam tindakan. Dengan adanya koordinasi yang
baik, semua bagian dan personel dapat bekerjasama menuju ke satu arah tujuan
yang telah ditetapkan.[10]
Koordinasi ini perlu untuk mengtasi batas-batas perencanaan maupun
batas-batas personel seperti untuk mengatasi kemungkinan adanya duplikasi dalam
tugas, perebutan hak dan tanggung jawab, ketidak seimbangan dalam
berat-ringannya pekerjaan, kesimpangsiurandalam menjalankan tugasdan kewajiban,
dan sebagainya.
Pengkoordinasian ini tidak hanya dibutuhkan dalam unit kegiatan
yang ada, melainkan juga antar personal yang terlibat di dalam unit kegiatan.
Dengan adanya pengkoordinasian yang efektif akan timbul kerja sama yang efektif
sehingga tujuan yang diharapkan dapat segera tercapai.[11]
Jika kita simpulkan, maka:
Koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang, material,
pikiran-pikiran, teknik-teknik dan tujuan-tujuan ke dalam hubungan yang
harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan.[12]
4.
Komunikasi
Komunikasi memegang peranan penting dalam suatu organisasi,
khususnya organisasi sekolah. Setiap personalyang terlibat harus saling
berkomunikasi agar permasalahan yang ada serta sejauh mana perkembangan
organiosasi dapat diketahui. Dengan demikian, dapat dilakukan langkah lebih
lanjut. Selain itu, komunikasi ini juga sangat membantu dalam pembuatan
keputusan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan pendapat-pendapat dari
para personal untuk menemukan pendapat yang dapat penyumbangkan solusi yang
tepat.[13]
Dalam melaksanakan suatu program pendidikan, aktivitas menyebarkan
dan menyampaikan gagasan-gagasan dan maksud-maksud ke seluruh struktur
organisasi sangat penting. Proses menyampaikan atau komunikasi ini meliputi
lebih daripada sekadar menyalurkan pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, dan
maksud-maksud secara lisan atau tertulis.
Komunikasisecara lisan pada umumnya lebih mendatangkan hasil dan
pengertian yang jelas daripada secara tertulis. Demikian pula komunikasi yang
dilakukan secara informal dan formal mendatangkan hasil yang berbeda pengaruh
dan kejelasannya.[14]
Komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak
mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi.[15]
5.
Supervisi
Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan
adanya pengawasan atau supervisi. Pengawasan bertanggung jawab tentang
keefektifan program itu. Oleh karena itu, supervisi haruslah meneliti ada atau
tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan
pendidikan.
Jadi, fungsi supervisi yang terpentig adalah :
1. menentukan kondisi-kondisi/syarat-syarat
apakah yang diperlukan
2. memenuhi/mengusahakan syarat-syarat yang
diperlukan itu.
Dengan demikian , supervisi sebagai salah satu
fungsi administrasi pendidikan dapat disimpulkan sebagai berikut :
“supervise
sebagai fungsi administrasi pendidikan berarti aktivitas-aktivitas untuk
menentukan komdisi-kondisi/syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin
tercapainya tujuan-tujuan pendidikan”.
6.
Kepegawaian
Sama halnya dengan fungsi-fungsi administrasi
pendidikan yang telah diuraikan terdahulu kepegawaian merupakan fungsi yang
tidak kalah pentingnya. Agak berbeda dangan fungsi-fungsi administrasi yang
telah dibicarakan, dalam kepegawaian yang menjadi titik penekanan ialah personal
itu sendiri. Aktivitas yang dilakukan di dalam kepegawaian antara lain :
menentukan, memilih, menempatkan dan membimbing personel.
Sebenarnya fungsi kepegawaian ini sudah
dijalankan sejak penyusunan perencanaan dan pengorganisasian. Di dalam
pengorganisasian telah dipikirkan dan diusahakan agar untuk personel-personel
yang menduduki jabatan-jabatan tertentu di dalam struktur organisasi itu
dipilih dan di angkat orang-orang yang memiliki kecakapan dan kesanggupan yang
sesuai dengan jabatan yang di pegangnya. Dalam hal ini prinsip the right man
in the right place selalu di perhatikan.[16]
7.
Pembiayaan
Biaya/pambiayaan
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi karena
biaya ini sangat menentukan bagi kelancaran jalannya sebuah organisasi, tanpa
biaya yang mencukupi tidak mungklin terjamin kelancaran jalannya suatu
organisasi.
Setiap
kebutuhan organisasi, baik personel maupun material, semua memerlukan adanya
biaya., itulah sebabnya masalah pembiayaan ini harus sudah mulai dipikirkan
sejak pembuatan planning sampai dengan pelaksanaannya.
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi pembiayaan, antara lain :
1.
perencanaan tentang berapa biaya yang diperlukan
2.
dari mana dan bagaimana biaya itu dapat diperoleh/diusahakan
3.
bagaimana penggunaanya
4.
siapa yang akan melaksanakannya
5.
bagaimana pembukuan dan pertangung jawabannya
6.
bagaimana pengawasannya,dll.[17]
8.
Penilaian
(evaluating)
Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan
adalah aktivitas untuk meneliti dan mengetahui sampai di mana pelaksanaan yang
dilakukan di dalam proses keseluruhan organisasi mencapai hasil sesuai denhan
rencana atau program yang telah di tetapkan dalam rangka pencapaian tujuan
pendidikan. Setiap kegiatan, baik yang dilakukan oleh unsure pimpinan maupun
oleh bawahan, memerlukan adanya evaluasi.
Dengan
mengetahui kasalahan-kasalahan atau kekurangan-kekurangan serta
kemacetan-kemacetan yang diperoleh dari tindakan evaluasi itu, selanjutnya
dapat di usahakan bagaimana cara-cara memperbaikinya.[18]
Fungsi manajemen pendidikan
Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat
di dalamnya. Pada umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yang banyak dikenal
masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian
(organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian
(controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing
(pembentukan staf).[19]
Dibawah ini akan dijelaskan tentang pengertian masing-masing fungsi manajemen:
1.
Fungsi Perencanaan / Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan
membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
2.
Fungsi Pengorganisasian / Organizing
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan
pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki
perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai
tujuan perusahaan.
3. Fungsi Pengarahan / Directing / Leading
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan
manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal
serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
4. Fungsi Pengendalian / Controling
Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja
berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau
perbaikan jika diperlukan.[20]
Proses administrasi dan manajemen pendidikan
Proses administrasi pendidikan meliputi:
1.
Perencanaan
(planning)
2.
Pengorganisasian
(organizing)
3.
Pemberian
bimbingan (counseling)
4.
Pengkoordinasian
(coordinating)
5.
Pengomunikasian
(communicating)
6.
Pengontrolan
(controlling)
7.
Penilaian
(evaluating)[21]
Adapun proses manajemen pendidikan adalah meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.
[1]
Drs. Yusak Burhanuddin, Administrasi Pendidikan, CV. Pustaka Setia, Bandung,
2005. Hal 43
[2]
Drs. M. Ngalim Purwanto, MP.,Administrasi dan Supervisi Pendidikan, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2009. Hal 14
[4] Opcit,
Drs. M. Ngalim Purwanto, Hal 15
[5] Opcit,
Drs. Yusak Burhanuddin, Hal 51
[6] Opcit,
Drs. M. Ngalim Purwanto, MP., Hal 16
[7] Ibid,
[8] Opcit,
Drs. Yusak Burhanuddin, Hal 53-54
[9] Opcit,
Drs. M. Ngalim Purwanto, MP Hal 17
[10] Ibid,
hal 18
[11] Opcit,
Drs. Yusak Burhanuddin, hal 57
[12] Opcit,
Drs. M. Ngalim Purwanto, MP Hal 18
[13] Opcit,
Drs. Yusak Burhanuddin, Hal 57
[14] Opcit,
Drs. M. Ngalim Purwanto, MP., hal 8-19
[15] Ibid,
Hal 19
[16] Ibid,
hal 20-21
[17] http://imronfauzi.wordpress.com/2008/06/15/dasar-dasar-administrasi-pendidikan-2/
akses Tgl 30 sept 2011
[18] Opcit,
Drs. M. Ngalim Purwanto, MP. hal 22
[19]http://organisasi.org/fungsi_manajemen_perencanaan_pengorganisasian_pengarahan_pengendalian_belajar_di_internet_ilmu_teori_ekonomi_manajemen
akses tgl 30 sept 2011
[21] Opcit,
Drs. Yusak Burhanuddin, hal 51
Tidak ada komentar:
Posting Komentar